guysss....satu lagi posingan terbaru ...yang bisa menambha wawasan kita , artikel ini dimabil dari www.yahoo.com/yahoonews!..biar tambah tokcer , dan wawasan lebih banyak
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Seorang balita bernama Haikal (5) memiliki setidaknya 270 ekor cacing kremi dengan berat total 1,5 kilogram (kg) di dalam perutnya. Ratusan cacing tersebut terungkap melalui tindakan pembedahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mana, Bengkulu.
“Kami tahu ada cacing setelah dokter dan tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Mana melakukan pembedahan di perut anak saya,” ujar ayah Haikal, Sudirman, Selasa (20/9/2011).
Berdasarkan keterangannya, awalnya sang anak mengeluhkan sakit perut yang tidak tertahankan pada hari Minggu (18/9). Melihat kondisi sang anak, Sudirman lalu memberikan obat-obatan tradisional dan membawa berobat ke mantri desa.
“Dia (Haikal) terus mengeluh sakit, karena tidak ada perubahan besoknya kita membawanya ke rumah sakit,” tambahnya.
Pada diagnosa awal, dokter mengatakan terdapat sebuah benda aneh di dalam perut Haikal sehingga diputuskan untuk melakukan pembedahan. Tidak ada yang menyangka, ternyata benda aneh yang membuat Haikal kesakitan adalah 270 ekor cacing kremi.
Orang tua Haikal tidak menyangka jika anaknya menderita cacingan karena selama ini Haikal tak pernah menunjukan gejala-gejala mengidap penyakit tersebut.
“Ia jarang sakit, perut juga tidak buncit seperti penderita cacingan lainnya,” ungkapnya.
Selama ini orang tua juga selalu memberikan makanan bersih dan air minum yang dimasak untuk Haikal. Sekalipun orang tuanya petani dan sering pergi ke kebun, sang anak biasanya ditinggal dengan sang nenek dan tidak dibiarkan bermain kotor.
Sementara itu kondisi Haikal saat ini telah mulai membaik, setelah menjalani operasi. “Ia tidak lagi mengeluhkan sakit dan mulai mau makan,” kata Sudirman.
http://id.berita.yahoo.com/270-ekor-cacing-di-perut-haikal-terpaksa-dioperasi-012148244.html.
tapi ,,, mengapa gambarnya harus lumbricus sp ya?,,,,
saya juga menyiapkan jawaban untuk artikel ini yang dikutip dari wikipedia.
Infeksi Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis) adalah suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak, dimana cacing Enterobius
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Seorang balita bernama Haikal (5) memiliki setidaknya 270 ekor cacing kremi dengan berat total 1,5 kilogram (kg) di dalam perutnya. Ratusan cacing tersebut terungkap melalui tindakan pembedahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mana, Bengkulu.
“Kami tahu ada cacing setelah dokter dan tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Mana melakukan pembedahan di perut anak saya,” ujar ayah Haikal, Sudirman, Selasa (20/9/2011).
Berdasarkan keterangannya, awalnya sang anak mengeluhkan sakit perut yang tidak tertahankan pada hari Minggu (18/9). Melihat kondisi sang anak, Sudirman lalu memberikan obat-obatan tradisional dan membawa berobat ke mantri desa.
“Dia (Haikal) terus mengeluh sakit, karena tidak ada perubahan besoknya kita membawanya ke rumah sakit,” tambahnya.
Pada diagnosa awal, dokter mengatakan terdapat sebuah benda aneh di dalam perut Haikal sehingga diputuskan untuk melakukan pembedahan. Tidak ada yang menyangka, ternyata benda aneh yang membuat Haikal kesakitan adalah 270 ekor cacing kremi.
Orang tua Haikal tidak menyangka jika anaknya menderita cacingan karena selama ini Haikal tak pernah menunjukan gejala-gejala mengidap penyakit tersebut.
“Ia jarang sakit, perut juga tidak buncit seperti penderita cacingan lainnya,” ungkapnya.
Selama ini orang tua juga selalu memberikan makanan bersih dan air minum yang dimasak untuk Haikal. Sekalipun orang tuanya petani dan sering pergi ke kebun, sang anak biasanya ditinggal dengan sang nenek dan tidak dibiarkan bermain kotor.
Sementara itu kondisi Haikal saat ini telah mulai membaik, setelah menjalani operasi. “Ia tidak lagi mengeluhkan sakit dan mulai mau makan,” kata Sudirman.
http://id.berita.yahoo.com/270-ekor-cacing-di-perut-haikal-terpaksa-dioperasi-012148244.html.
tapi ,,, mengapa gambarnya harus lumbricus sp ya?,,,,
saya juga menyiapkan jawaban untuk artikel ini yang dikutip dari wikipedia.
Cacing kremi (Enterobius vermicularis). | ||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||||||||||
Species | ||||||||||||||
Perjalanan penyakit
Cacing Enterobius vermicularis menyebabkan infeksi cacing kremi yang disebut juga enterobiasis atau oksiuriasis. Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Pertama, telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke pakaian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari tangan, telur cacing pindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga dapat terhirup dari udara kemudian tertelan. Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya menetas di dalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6 minggu). Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada malam hari) untuk menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita. Telur tersimpan dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina inilah yang menyebabkan gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh manusia selama 3 minggu pada suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat dan cacing muda dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.Gejala
Gejalanya berupa:- Rasa gatal hebat di sekitar anus
- Rewel (karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu)
- Kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika cacing betina dewasa bergerak ke daerah anus dan menyimpan telurnya di sana)
- Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada infeksi yang berat)
- Rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke dalam vagina)
- Kulit di sekitar anus menjadi lecet, kasar, atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).
Komplikasi
- Salpingitis (peradangan saluran indung telur)
- Vaginitis (peradangan vagina)
- Infeksi ulang.
Diagnosis
Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1-2 jam setelah anak tertidur pada malam hari. Cacing kremi berwarna putih dan setipis rambut, mereka aktif bergerak.Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara menempelkan selotip di lipatan kulit di sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun. Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop.
Pengobatan
Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal obat anti-parasit mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat. Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena infeksi ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang lainnya.Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari.
Meskipun telah diobati, sering terjadi infeksi ulang karena telur yang masih hidup terus dibuang ke dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan. Pakaian, seprei dan mainan anak sebaiknya sering dicuci untuk memusnahkan telur cacing yang tersisa.
Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:
- Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar
- Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku
- Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
- Mencuci jamban setiap hari
- Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang/disentuhnya
- Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.
Pencegahan
Sangat penting untuk menjaga kebersihan pribadi, dengan menitikberatkan kepada mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan. Pakaian dalam dan seprei penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin. http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_kremiinilah postingan saya,,, semoga bermanfaat ^^