Rabu, 21 September 2011

"Lumbricus sp atau ascaris sp?"

guysss....satu lagi posingan terbaru ...yang bisa menambha wawasan kita , artikel ini dimabil dari www.yahoo.com/yahoonews!..biar tambah tokcer , dan wawasan lebih banyak
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Seorang balita bernama Haikal (5) memiliki setidaknya 270 ekor cacing kremi dengan berat total 1,5 kilogram (kg) di dalam perutnya. Ratusan cacing tersebut terungkap melalui tindakan pembedahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mana, Bengkulu.
“Kami tahu ada cacing setelah dokter dan tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Mana melakukan pembedahan di perut anak saya,” ujar ayah Haikal, Sudirman, Selasa (20/9/2011).
Berdasarkan keterangannya, awalnya sang anak mengeluhkan sakit perut yang tidak tertahankan pada hari Minggu (18/9). Melihat kondisi sang anak, Sudirman lalu memberikan obat-obatan tradisional dan membawa berobat ke mantri desa.
“Dia (Haikal) terus mengeluh sakit, karena tidak ada perubahan besoknya kita membawanya ke rumah sakit,” tambahnya.
Pada diagnosa awal, dokter mengatakan terdapat sebuah benda aneh di dalam perut Haikal sehingga diputuskan untuk melakukan pembedahan. Tidak ada yang menyangka, ternyata benda aneh yang membuat Haikal kesakitan adalah 270 ekor cacing kremi.
Orang tua Haikal tidak menyangka jika anaknya menderita cacingan karena selama ini Haikal tak pernah menunjukan gejala-gejala mengidap penyakit tersebut.
“Ia jarang sakit, perut juga tidak buncit seperti penderita cacingan lainnya,” ungkapnya.
Selama ini orang tua juga selalu memberikan makanan bersih dan air minum yang dimasak untuk Haikal. Sekalipun orang tuanya petani dan sering pergi ke kebun, sang anak biasanya ditinggal dengan sang nenek dan tidak dibiarkan bermain kotor.
Sementara itu kondisi Haikal saat ini telah mulai membaik, setelah menjalani operasi. “Ia tidak lagi mengeluhkan sakit dan mulai mau makan,” kata Sudirman.
http://id.berita.yahoo.com/270-ekor-cacing-di-perut-haikal-terpaksa-dioperasi-012148244.html.
tapi ,,, mengapa gambarnya harus lumbricus sp ya?,,,,
saya juga menyiapkan jawaban untuk artikel ini yang dikutip dari wikipedia.


Cacing kremi (Enterobius vermicularis).
Cacing kremi (Enterobius vermicularis).
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Nematoda
Kelas: Secernentea
Upakelas: Spiruria
Ordo: Oxyurida
Famili: Oxyuridae
Genus: Enterobius
Species
  • Enterobius vermicularis (Linnaeus, 1758)[1]
  • Enterobius anthropopitheci (Gedoelst, 1916)[1]
  • Enterobius gregorii (Hugot, 1983) (disputed)
Infeksi Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis) adalah suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak, dimana cacing Enterobius 

Perjalanan penyakit

Cacing Enterobius vermicularis menyebabkan infeksi cacing kremi yang disebut juga enterobiasis atau oksiuriasis. Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Pertama, telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke pakaian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari tangan, telur cacing pindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga dapat terhirup dari udara kemudian tertelan. Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya menetas di dalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6 minggu). Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada malam hari) untuk menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita. Telur tersimpan dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina inilah yang menyebabkan gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh manusia selama 3 minggu pada suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat dan cacing muda dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.

Gejala

Gejalanya berupa:
  1. Rasa gatal hebat di sekitar anus
  2. Rewel (karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu)
  3. Kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika cacing betina dewasa bergerak ke daerah anus dan menyimpan telurnya di sana)
  4. Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada infeksi yang berat)
  5. Rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke dalam vagina)
  6. Kulit di sekitar anus menjadi lecet, kasar, atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).

Komplikasi

  1. Salpingitis (peradangan saluran indung telur)
  2. Vaginitis (peradangan vagina)
  3. Infeksi ulang.
 

Diagnosis

Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1-2 jam setelah anak tertidur pada malam hari. Cacing kremi berwarna putih dan setipis rambut, mereka aktif bergerak.
Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara menempelkan selotip di lipatan kulit di sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun. Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop.

Pengobatan

Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal obat anti-parasit mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat. Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena infeksi ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang lainnya.
Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari.
Meskipun telah diobati, sering terjadi infeksi ulang karena telur yang masih hidup terus dibuang ke dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan. Pakaian, seprei dan mainan anak sebaiknya sering dicuci untuk memusnahkan telur cacing yang tersisa.
Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:
  1. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar
  2. Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku
  3. Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
  4. Mencuci jamban setiap hari
  5. Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang/disentuhnya
  6. Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.

Pencegahan

Sangat penting untuk menjaga kebersihan pribadi, dengan menitikberatkan kepada mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan. Pakaian dalam dan seprei penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin. http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_kremi

inilah postingan saya,,, semoga bermanfaat ^^

this is my first posting "kepulauan seribu"

Tempat yang sangat dekat dengan Jakarta tapi terpencil ini menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Tidung sendiri terbagi menjadi 2 pulau yaitu Tidung besar disebalah barat yang berpenghuni dan Tidung kecil disebelah timur yang tidak berpenghuni. Kedua pulau ini dihubungkan oleh ICON pulau ini yaitu jembatan penghubung 2 pulau. Saya selalu menganggap sebelah mata daerah kepulauan seribu ini, dibenak saya kepulauan yang masih masuk wilayah DKI Jakarta ini tidak akan jauh kondisi joroknya dengan Jakarta daratan. Dan ternyata penilaian saya itu benar adanya setidaknya ketika memasuki dermaga daerah muara angke.

Update September 2010, Sebelum baca lebih lanjut saya ingatkan juga karena ada banyak yg email kesaya tentang kondisi terakhir Pulau Tidung dan isi emailnya kurang lebih sama dengan yg ada di facebooknya Word Traveler (sumber http://www.facebook.com/album.php?aid=22125&id=100000688579162 ), saya co-pas saja tulisannya , untuk photo2 joroknya bisa di lihat di fb nya world traveler :
P Tidung yang kian booming di kalangan pelancong Jakarta ini ternyata menyimpan sejuta kegetiran di baliknya. Mulai dari masalah sampah yang kian menumpuk, bergesernya nilai-nilai asli masyarakat setempat yang dulunya nelayan kini mencoba bisnis kecil2an dengan menyewakan penginapan, kapal dan alat snorkling.
Lalu kemana jiwa2 nelayan yang dulu menghidupi mereka itu? Tak cuma itu, budaya LATAH traveler Jakarta ternyata juga mematikan pelan2 kehidupan pariwisata di pulau sekitar seperti Pulau Pramuka yang kini kian sepi, tak dilirik karna kalah pamor dengan Tidung (yang ternyata isinya sampah).
Lebih parah lagi, banjirnya pengunjung di Tidung ternyata memperparah hancurnya kehidupan laut di sana. Coral yang sedang tumbuh hancur diinjak2 turis yang (katanya sih) mau menikmati indahnya karang. Adanya BANANA BOAT (CAN YOU IMAGINE THAT??) dan JET SKI (O MY GOD!!) semakin mengancam keindahan bawah laut Pulau yang semakin terancam ini.
Mengapa info tsb sy tulis, supaya yg datang kesana tidak ber ekspektasi tinggi dengan keadaan Tidung sekarang, juga supaya pengunjung yg ke sana lebih bijak dalam bertindak, seperti tidak menginjak terumbu karang dan tidak membuang sampah sembarangan, soalnya kondisi terumbu di sekitar tidung terakhir sy kesana jauh lebih bagus di banding yg di pramuka sekitarnya
Lepas dari Muara AngkeYup memasuki daerah muara angke banjir air berwarna hitam ditambah bau busuk yang tidak bisa saya deskripsikan bau apa karena saking menyengatnya ditambah ketidak bersahabatan orang-orang sekitar dermaga membuat down mental temen perempuan saya , hmm setidaknya itu yang dia katakan setelah perjalanan pulang :D . Gimana ngak down saya tanya orang2 dimana dermaga tempat perahu yang ke Pulau Tidung berada, ngak ada yg jawab mereka terlalu sibuk dengan pekerjaanya :( . Ditambah salah masuk dermaga akhirnya naik turun benteng untuk menuju perahu yang ke Pulau Tidung. Hmmm kesan pertama ketika mau berangkat udah agak aneh, banjir air bau busuk, orang2 yang tidak bersahabat, naik turun benteng (karena salah jalan & ngak mau muter melewati genangan air yang bau busuk) dan terakhir setelah ketemu perahunya orang2 pada nyeletuk ‘Perahu yang ke pulau tidung tuh jelek dan banyak kecoanya’.
Dan ternyata celetukan orang2 tersebut sebagian besar benar walopun emang jelek tapi ngak jelek2 amat, tapi emang kecoanya sih berserakan hahaha. Tapi bagi saya hal2 tersebut bukan suatu yang menakutkan dan tidak akan pernah mengurungkan niat saya pergi ke pulau tidung.
Apabila ada orang yang mau bunuh diri terjun ke laut saya jamin dia akan mengurungkan niatnya tuk bunuh diri hahahaha soalnya air lautnya hitam berminyak bercampur kotoran manusia, ikan2 busuk dan sampah menyatu menjadi satu itulah muara angke :D .
Tapi penumpang yang berangkat ke Pulau Tidung tidak sebanyak penumpang yang ke Pulau Pramuka jadi saya bisa tiduran dengan ‘agak’ nyaman tidak berdempet dempetan seperti sarden, walopun suasananya masih seperti para imigran pengungsi kapal hehe. Perahu yang ke pulau pramuka lebih dulu jalan sekitar pukul 6.30 dan sekitar 6.45 barulah perahu yang saya tumpangi berangkat (di ralat karena jam kamera saya yg lebih telat 1 jam harusnya sekitar jam 7.30-7.45 barulah perahu berangkat).
Tips bagi orang-orang yang ngak kuat terhadap suasana seperti yang saya jelasin diatas lebih baik berangkat dari dermaga Marina Ancol yang tentunya ongkosnya lebih mahal hampir 10x lipat ato sekitar +-Rp300rb-an   kalo numpang perahu cepat (bener2 cepettttt dan bagus) yg ke sepa atau kotok sekitar 180rb  bisa juga naik kapal Kerapu yg ongkosnya kurang lebih sama dengan di muara angke tapi kapasitasnya dikit antrinya puanjaaaaaaaaang(Updated Juli 2010) bandingkan dengan ongkos dari Muara Angke yang cuma Rp33rb. Tapi bagi saya menikmati suasana perjalanan diatas perahu yang jendelanya blong tanpa kaca membuat tangan saya bisa merasakan cipratan air laut atau kalo cape bisa sambil lesehan dan tiduran dengan alas tikar seadanya atau juga ngobrol sama orang2 pulau (sebutan tuk org2 yg tinggal di kep.seribu) itu suatu pengalaman yang seru yang tidak akan terjadi apabila saya naik dari Marina Ancol. Dan pabila mau main kesana lagi pun saya tetep kan memilih Dermaga Muara Angke karena faktor murahnya hehe
Lepas dari muara angke kondisi air laut masih hitam pekat dan sedikt kental karena berminyak sampe2 riaknya ngak terlalu kelihatan saking ketalnya, tapi sekitar 30 menit s/d 1 Jam setelah agak bosan ngobrol dan tanya2 tentang tidung sama orang pulau , air laut sudah mulai membaik tangan saya sudah berani di keluarkan tuk menikmati cipratan air lautnya. Tapi karena efek Antimo yang saya minum karena takut mabok itu mujarab banget, setelah itu sampe nyampe sekitar 2 ato 3 jam perjalanan saya tidak sadarkan diri karena tidur saking lelapnya :D dan setelah itu saya ngak mau minum antimo lagi karena efek ngantuknya masih saya rasakan sampe ke penginapan. Padahal niat saya minum antimo supaya ngak mabok dan bukan tuk tidur pulas selama di perjalanan hehe. Sekitar jam 10 lebih saya di bangunkan katanya sudah mau masuk ke dermaga pulau tidung.
Suasana di dermaga pulau tidung kontras banget sama suasana dermaga muara angke. Sepi tidak ada apa2 yang ada hanya beberapa gelintir tukang becak itupun pas saya keluar dari perahu dah hilang di booking penumpang laen. Tapi justru suasana sepi seperti inilah yag saya inginkan hehe. Turun dari perahu langsung jalan kaki dengan pedenya karena tidak takut akan nyasar di pulau yang kecil ini hehe. Setelah tanya2 losmen lima sodara di mana akhirnya ketemu juga tapi pas masuk losmen hmmmm kosong. Kantornya kosong tapi pintu terbuka, saya fikir hmmm ngak takut kemalingan apa hehe .. tapi sapa yg mo maling di pulau yang kecil gini hehe.
Halaman belakang penginapanHalaman belakang penginapan
Halaman belakang losmen 5 sodara
Setelah cukup lama menunggu akhirnya Pak Haji pemilik losmen 5 sodara datang juga, dan setelah pilih kamar lalu Pak Haji ngasih no hp penyewaan perahu dan katering kalo pengen makan. Akhirnya pesen makan dan janji ke tukang perahu tuk snorkeling jam 1.30 siangan. Kenapa harus jam setengah dua siang karena efek ngantuk antimo masih terasa banget untuk menghilangkan efek tersebut harus di tambah jam tidurnya. Losmen ini satu2nya penginapan yang ada di Pulau Tidung kondisinya lumayan bersih ada satu kamar tidur+tempat tidur double, ruang tengah + TV,ruang tamu + kasur single, dapur, kulkas , kipas angin dan kamar mandi yg lumayan bersih dan semuanya itu di tebus dengan Rp.200rb per hari dan maksimal 6 orang. Saya pun memilih losmen yang halaman belakangnya menghadap laut lepas. Ketika berdiri di halaman belakangnya barulah sadar walaupun masih ada beberapa sampah2 plastik dan sampah daun2 kering di laut tetapi jernihnya air laut tidak bisa di sembunyikan oleh sampah2 tersebut bawaanya jadi kepengen nyemplung berenang hehe.. Sayang katanya demi keamanan Pak Haji memasang pagar pembatas antara halaman belakang dan laut padahal kalo tidak ada pagar pembatas kita bisa lebih menikmati jernihnya air laut.
Jam setengah dua siang akhirnya kami berangkat ke spot buat snorkeling di sekitar pulau payung sekitar 20 menit-an naik perahu dari pulau tidung besar. Dan ketika melewati ICON pulau tidung yaitu jembatan penghubungnya saya benar2 takjub dan sampai saat ini suasana tidak mengenakan di Muara Angke dah lupa dan tergantikan oleh suasana pulau dengan jembatan penghubungnya yang sangat indah. Ketidaknyamanan di muara angke dibayar kontan dengan keindahan pulau Tidung.
Snorkeling Di Pulau PayungMenuju Pulau Payung
Terumbu Karang Pulau Payung
Snorkeling di pulau payung, perjalanan ke Pulau Payung dan kondisi terumbu karang diambil diatas perahu
Dan ketika sampai di spot snorkeling yang berair jernih dengan keindahan terumbu karangnya semakin menenggelamkan pengalaman di muara angke. Saya tidak menyangka disini punya terumbu karang yang bagus, bagi saya kondisi air dan terumbu karang disini lebih bagus ketimbang waktu saya diving di tanjung benoa Bali (setidaknya spot yang saya kunjungi kurang ok). Bedanya disini tidak ada yang menyediakan peralatan diving selain snorkeling (peralatan snorkeling pun seadanya hehe sewa sekitar 15rbuan), serta suasananya sepi banget tidak ada siapa2 serasa laut milik saya sendiri hehe. Juga berbeda dengan di Tanjung Benoa Bali dimana operator diving ada dimana-mana serta ramai sama wisatawan.
Setelah puas-puasin diri snorkeling di pulau payung walaupun kurang puas juga sekitar jam 4 ato 4.30 sore kami harus segera balik ke penginapan karena pengen menikmati suasana sore hari di jembatan.
Setelah ambil sepeda dan pompa sendiri ban sepedanya :) langsung sy cabut agak ngebut ke Jembatan penghubung tidung besar dan kecil, dan ternyata walaupun ketika snorkeling kurang puas tapi setelah melihat pemandangan dan jalan2 di jembatan tersebut membuat saya berpikir untuk menikmati perjalanan ini terlalu mepet karena cuman saptu minggu :( minggu-nya pun pagi2 harus segera pulang. Tapi tetep saya manfaatkan jalan2 di jembatan tersebut tuk mengabadikan suasana sorenya. Setelah agak gelap saya balik ke losmen makan malam dan istirahat karena pagi harinya harus bangun subuh lagi tuk mengejar sunrise.
Dan ternyata minggu subuhnya terjadilah kejar-kejaran sama sunrise hehe .. saya memacu sepeda lebih cepat dari hari kemaren karena takut kehilangan momen sunrise blue hour dan golden hournya dan inilah gambar-gambar pemandangan di sekitar jembatan penghubung pulau tidung besar dan kecil :
Sun RiseLion Fish

Setelah photo2 di pagi hari dengan berat hati jam 6 pagi harus sudah packing balik ke Jakarta karena perahu yang ke Muara Angke adanya hanya sehari sekali Jam 7 Pagi. Tapi pendataan di dermaga Tidung jauh lebih rapih di banding di muara angke. Bayar tiket diluar dan ditongkrongi 2 cewe pulau serta di data nama alamatnya. Beda banget ketika di Muara angke boro-boro didata bayarnya di atas perahu seperti naik angkot hehe.Di perjalanan pulang ini saya tidak lagi minum antimo karena kapok :) , dan baru ngeh ternyata beberapa pulau yang dekat dengan teluk jakarta airnya juga dah parah hitam kotor dan berminyak seperti di Pulau Untung jawa ketika perahu menurunkan penumpang di dermaga. Jadi cepetan deh pergi ke Kep.Seribu sebelum semua pulaunya rusak karena air laut yang semakin kotor. Sekilas daerah pulau Bidadari dan Onrust juga agak2 kotor tidak sebersih pulau2 yang agak ke utara.
Biaya perorang :
Ongkos perahu Muara Angke – P.Tidung Rp.33.000 (pp Rp.66.000)
Sewa peralatan snorkeling Rp.35.000
Makan Rp. 10.000 – Rp.15.000
Sewa Sepeda Rp. 15.000 seharian –> wajib soalnya cuma ini alat transportasi yang murah

Biaya yang di tanggung rame2 :
Losmen Rp. 200.000 perhari max 6 orang —> Bpk. Haji Abd Hamid 085888742129
Sewa perahu buat snorkeling Rp.250.000 —> Bpk. Wardi 085693565464

semakin banyak orang biaya akan semakin murah karena biaya losmen dan perahu buat snorkeling di tanggung rame2.
Oh iya buat komunikasi dan agar disana tak mati gaya bawa HP yang nomor depannya 085xxx.



Nb: karena baru posting blog baruku, jadi aku hanya mengitip karya orang lain dulu, artikel ini dikutip dari http://blog.maleber.net/index.php/2010/01/20/pulau-tidung-kepulauan-seribu/.
hamsahamnida ^_^